3 Alasan Pengamen Lebih Haram dan Dosa dari Pengemis

pengamen itu dosa dan haram

Pernahkah kamu ketika dirumah sedang tidur siang, tiba-tiba kaget karena di datangi pengamen yang menyanyi dengan lagu dan alat musik yang suaranya justru mengganggu?

Lalu kita segera mencari uang receh dan memberi kepada pengamen tersebut supaya segera pergi. 

Atau saat makan bersama keluarga tiba-tiba datang pengamen genjrang genjreng gitar menyanyi dengan suara  yang tidak jelas rasanya bikin emosi.

Kadang ketika tidak membawa uang receh, jadi sungkan tidak memberi, karena tak arang jika tidak memberi terkadang ada pengamen yang marah.

Sampai banyak rumah, toko, dan warung memberi tulisan "pengamen gratis" "pengamen di larang masuk", tetapi mereka tetap ngeyel.

1. Pengamen itu Mengganggu

Dari sekilas ulasan di atas adalah salah satu contoh saja yang  pasti pernah kita merasakan ketika di datangi pengamen.

Apalagi jika di sebuah lokasi jala  ramai, toko-toko sering kali sehari bisa datang 5 kali pengamen. Mereka sama sekali tidak menghibur melainkan datang, menyanyi dengan suara yang mengganggu atau menzalimi orang lain dengan kedatangan mereka.

Mengganggu dengan sengaja tentu saja haram hukumnya, apalagi membuat orang lain merasa kesal. Beda jika menyanyi dengan alunan alat musik gitar dan suara yang enak di dengar orang mungkin bisa terhibur.

Hadist larangan berbuat zalim 

Diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari ra, dari Nabi saw, dalam firman yang ia riwayatkan dari Tuhannya swt, bahwa Ia berfirman, "Wahai para hamba-Ku, sungguh aku haramkan kezaliman pada Dzat-Ku, dan aku jadikan kezaliman itu sebagai perilaku yang diharamkan di antara kalian. Karenanya janganlah kalian saling menzalimi"." (HR Muslim).

2. Meminta Semi Memaksa

Datang ke rumah, toko, atau ke sekumpulan orang yang sedang makan, datang lalu tiba-tiba menyanyi dengan suara  yang tidak enak di dengar sebagai kedok minta uang.

Tentu saja orang akan memberi dengan harapan agar segera pergi karena merasa terganggu dengan kedatangan para pengamen tersebut.

Beda dengan pengemis yang biasanya hanya duduk diam di pinggir jalan, atau jika datang meminta dia dengan muka minta dikasihani, tidak lebih mengganggu dengan suara pengamen.

3. Pemuda Memilih Mengamen daripada Bekerja

Pemuda yang masih punya fisik yang sehat tenaga kuat mengapa tidak bekerja lebih baik dengan fisiknya. Daripada digunakan untuk mengamen yang dosa dan haram.

Jika pengemis mungkin adalah seorang yang cacat fisik, tua, wanita banyak keterbatasan mereka mungkin masih wajar jika meminta-minta.

Bahkan ada hadist yang menganjurkan untuk memberi kepada orang yang miskin dan meminta-minta.

Sedangkan pengamen mereka masih punya fisik yang sehat muda, mengapa tidak mencari pekerjaan seperti menjadi tukang bangunan, petugas kebersihan, atau pekerjaan yang masih membutuhkan tenaga fisik pemuda.

Begini Pengamen yang Baik dan Halal

1. Datang dan menawarkan menghibur dengan lagu

Sebelum menyanyi sebaiknya datang dan menawarkan diri jika sekiranya mau dihibur dengan lagu-lagu yang juga enak di dengarkan. 

Jadi tidak serta merta datang lalu menyanyi dengan suara yang mengganggu, dan seakan-akan memaksa agar diberi uang supaya pergi.

2. Menyanyi lokasi yang tepat

Ada grup pengamen yang bertempat di lampu merah, di tempat wisata mereka menyanyi dengan alat-alat musik dan suara yang menghibur.

Orang yang lewat justru mau dengan ikhlas memberi uang karena merasa terhibur.


3. Suara yang Bagus

Saya juga pernah menemui pengamen yang masuk di bus membawa gitar dan menyanyi dengan suara yang bagus. Penumpang bisa serasa dinyanyikan karena lagunya yang enak di dengar.

Ketika selesai para penumpang dengan senang hati memberikan uang dengan ikhlas bahkan nilai nominalnya lebih banyak

Aldofla

Seorang manusia yang ingin bermanfaat bagi manusia lainnya. Berbagi artikel yang baik dan bermanfaat

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Aplikasi Kasir Jowara