Personal Capres Lebih Disukai daripada Partai dan Golongan

pemilu 2024

Bagi masyarakat Indonesia, Partai adalah sekedar wadah untuk maju pemilu dan berpolitik, sedangkan masyarakat lebih memilih siapa orangnya daripada partai dan golongan.

Masalah perbedaan antar golongan di Indonesia sering menjadi pemecah belah pilihan saat pemilu, bisa menjadi keuntungan dan juga bisa menjadi kekurangan.

Joko Widodo menang pilpres 2014 dan 2019 bukan karena PDIP, tetapi karena banyak masyarakat yang suka dengan kepribadian Jokowi yang merakyat

Joko Widodo terkenal di mata masyarakat sejak menjadi Walikota Solo "Presiden pilihan Rakyat"

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa menang di Pilpres 2004 adalah bukti, sosok yang tiba-tiba muncul bisa mengalahkan popularitas PDIP PAN dan PKB. Tiga Partai besar yang sangat mendominasi di masa itu.

SBY seperti muncul dikala hiruk pikuk perbedaan pilihan partai, dukungan dan golongan. Sosok mantan Jendral TNI yang cerdas, santun dan kepribadiannya mampu menarik perhatian masyarakat.

Memilih dengan Menilai Personal Capres

Siapa dia, setidaknya kita tahu latar belakang calon presiden yang maju. Mulai dari latar belakang politik, pekerjaan, dan intelektual.

Pengalaman dalam memimpin, apakah dia mantan Jendral, pernah menjadi Gubernur atau ketua partai.

Jiwa kemasyarakatan, semua masyarakat pasti mengharapkan pemimpin yang peduli, yang memudahkan kehidupan rakyatnya dari berbagai aspek, ekonomi, sosial dan politik.

Prestasi kontribusi terhadap negeri, calon presiden bukan hanya dibanggakan atas dukungan golongannya tetapi prestasinya terhadap bangsa. 

Ada 4 Calon Presiden yang pantas maju di pemilu 2024 menurut pendapat saya mempunyai semua nilai diatas secara personal.

Perbedaan Golongan Menjadi Hambatan

Jika saja tidak ada golongan tertentu yang terlalu membanggakan pasangan Prabowo - Sandiaga Uno hingga terjadi adu isu-isu yang saling menjatuhkan, mungkin saja hasilnya berbeda.

Pengalaman kemenangan Pilpres 2004 harusnya bisa menjadi pelajaran di tahun 2024 ini. Semoga tidak ada lagi perbedaan antar golongan yang saling menjatuhkan satu sama lain.

PDIP, PAN, dan PKB yang pendukungnya sangat fanatik di masa itu bisa kalah dengan Partai Demokrat yang tidak terlalu menonjol.

Bukan masalah golongan, tetapi semakin fanatik pada Capres Cawapres maka akan ada orang yang tidak suka dengan fanatisme tersebut. 

Mereka bukannya ikut memilih, tetapi malah jadi malas karena perdebatan adu dukungan. Masyarakat Indonesia masih lebih banyak yang suka cinta damai daripada keributan.

Hindari Permusuhan dalam Pilpres 2024

Prabowo Subianto rival Jokowi pilpres 2019 menjadi Menteri Pertahanan di era Kabinet Indonesia Maju.  Sandiaga Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Bukti lawan menjadi kawan, tidak ada musuh dalam dunia politik. Adanya strategi untuk memenangkan pemilu.

Sangat disayangkan dan akan merugikan jika sampai terjadi permusuhan hanya karena beda pendapat.

Ayo Memilih dengan Bijaksana

  • Pilih siapa calon yang kita suka
  • Suka karena calon punya latar belakang politik yang bagus
  • Yakin bisa memimpin Indonesia dengan baik
  • Hindari mengagung - agungkan pilihan
  • Hindari debat karena beda pilihan
  • Hormati setiap pilihan orang lain, punya hak masing-masing

Aldofla

Seorang manusia yang ingin bermanfaat bagi manusia lainnya. Berbagi artikel yang baik dan bermanfaat

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Aplikasi Kasir Jowara