Jika melihat elektabilitas calon presiden 2024, maka untuk capres dari PDIP kemungkinan Ganjar Pranowo menjadi salah satu kandidat terkuat saat ini. Kita sebagai rakyat biasa pun pasti tahu siapa itu Pak Ganjar.
Melihat jika dibandingkan dengan nama-nama lain yang mungkin belum populer. Semua tergantung dari keputusan ketua umum PDIP, Megawati yang menentukan siapa calon yang akan diusung pada pilpres 2024.
Kandidat capres PDIP 2024 yang paling kuat secara nama, jika dilihat dari popularitas di mata masyarakat adalah Ganjar Pranowo. Dibandingkan dengan Puan Maharani yang sudah banyak berkampanye mengenalkan diri di masyarakat, Ganjar masih lebih disukai masyarakat.
Banyak kelebihan yang menjadikan kandidat kuat pada seorang Ganjar untuk maju di pilihan presiden 2024.
Kelebihan Ganjar Sebagai Capres 2024
Masih banyak para pendukung Joko Widodo yang kemungkinan akan beralih untuk mendukung Ganjar dibandingkan dengan calon lain.
Menjadi Gubernur Jawa Tengah 2 periode jelas mempunyai latar belakang yang sangat bagus dan menguntungkan untuk maju pemilihan presiden 2024.
Masyarakat basis pendukung PDIP yang masih banyak menguasai area Jateng Jatim dan pasti mengenal Pak Ganjar.
Kader PDIP sejak tahun 2004 hingga saat ini. Seorang Ganjar namanya besar sampai saat ini benar-benar lahir dari PDIP.
Jika melihat dari latar belakang keanggotaan partai dan besar dari PDIP seperti saat ini, seorang Ganjar seharusnya tidak mungkin untuk membelot ke partai lain. Meskipun banyak yang menginginkan tidak di kubu banteng karena sudah kecewa dengan banyak kebijakan yang tidak pro kepada rakyat kecil.
Dilema Puan Maharani
Keinginan Puan maju di Pilpres 2024 terlihat juga sangat besar jika melihat aksi kampanye selama ini. Jika menyandingkan Ganjar - Puan maka akan kurang kuat, karena capres dan cawapres berasal dari 1 partai.
PDIP hanya punya 1 pilihan antara Ganjar atau Puan yang maju baik menjadi Capres atau Cawapres dan mencari koalisi partai lain yang bisa meningkatkan dukungan.
Ganjar - Khofifah Bisa Jadi Kandidat yang Bagus
Pasangan yang sama dengan Jokowi - Ma'ruf Amin yaitu PDIP dan Nahdlatul Ulama dari PKB. Apalagi Khofifah sudah menjadi Gubernur Jawa Timur.
Asumsinya akan menguasai suara Jateng-Jatim dan juga para simpatisan PDIP dan NU. Apalagi dua kandidat ini memang kompeten semua menjadi seorang pemimpin dari segi pengalaman partai dan dukungan masyarakat.
Jika pasangan ini terjadi akan mengulang kembali mengulang pilpres 2019 dan 2004 silam pasangan Megawati - Hasyim Muzadi.
Partai Demokrat dengan elektabilitas AHY yang kian populer jika diusung akan menjadi tantangan koalisi PDIP-PKB jika terjadi.