Sebelum saya berhasil diet dengan cara yang tepat dan mencapai berat yang ideal, saya pernah menjalankan diet hingga 6 bulan tetapi susah turun berat badan ideal .
Hingga akhirnya berhasil menurunkan berat badan dan tahu bagaimana diet yang sehat, dan apa yang salah dalam diet saya sebelumnya.
Kejadian saya mulai menjalankan diet dari Oktober 2018 hingga November 2019 dengan cara defisit kalori dengan mengurangi porsi makan. Dari berat badan 63 kg hanya menjadi 61 kg dan susah untuk turun, padahal target ideal adalah 57 kg.
Akhirnya saya ikut program diet dengan komunitas grup yang setiap hari ada edukasi menjalankan diet yang baik dan hidup sehat.
Dari sini saya berhasil menjadi ideal dari 60 kg menjadi 57 dalam 1 bulan. Saya tahu apa kesalahan saya sebelumnya sehingga susah turun berat badan.
Kenapa diet tetapi masih susah turun berat badan?
Ada 7 penyebab yaitu metabolisme menurun, masih banyak konsumsi karbohidrat, kurang protein, kurang vitamin, kurang minum air putih, kurang angkat beban, dan sering begadang
1. Metabolisme tidak maksimal
Diet yang saya lakukan sebelumnya kurang tepat, hanya mengurangi porsi makan ternyata justru menyebabkan metabolisme tubuh ikut berkurang,.
Tujuan mengurangi porsi makan agar tubuh membakar lemak, tetapi karena metabolisme ikut berkurang menjadikan tubuh tidak banyak membakar lemak. Mengurangi porsi makan menjadi percuma.
Jadi saat melakukan diet juga harus tahu bagaimana caranya meningkatkan metabolisme tubuh agar terjadi pembakaran lemak saat defisit kalori.
2. Masih dominan asupan karbohidrat
Jujur saja masih suka makan gorengan dan cemil jajanan, yang tidak disadari bahwa ini adalah sumber karbohidrat.
Saya memang mengurangi porsi makan, tetapi jika dihitung dalam satu hari asupan yang masuk dalam tubuh adalah dominan karbohidrat dibandingkan dengan protein dan vitamin.
Mengurangi makan tetapi makanan yang mendominasi adalah nasi, tepung, dan gula pada minuman kopi.
Seharusnya ditingkatkan adalah konsumsi protein dan vitamin. Daging, telur, susu protein dan buah-buahan
3. Kurang Protein
Hampir semua metode diet menyarankan untuk banyak mengkonsumsi protein, apalagi bagi yang sedang membentuk otot.
Protein di dalam tubuh lebih sulit diproses sehingga meningkatkan metabolisme tubuh. Selain itu juga asupan protein memicu pertumbuhan sel dan jaringan dalam tubuh.
Pertumbuhan sel, jaringan, organ dan otot inilah yang menyebabkan kinerja metabolisme tubuh lebih baik.
4. Kurang vitamin dari buah dan sayuran
Banyak pelaku diet yang hanya fokus mengurangi jumlah makanan, tetapi enggan makan buah dan sayuran segar.
Padahal banyak sumber yang mewajibkan dalam satu piring menu diet isinya harus sayur. Saya dulu salah kaprah cuma makan nasi sedikit dengan ayam goreng tanpa sayur.
Sayur dan buah kaya akan vitamin bagi perkembangan sel dan enzim di dalam tubuh.Memperbaiki sistem metabolisme menjadi lebih sehat.
Karena itulah sejak kecil dokter selalu menganjurkan untuk makan buah dan sayur.
5. Kurang minum air putih
Saya sebelum tahu diet yang sehat dan tepat hanya fokus pada mengurangi jumlah kalori yang masuk, dan olahraga. Tanpa berpikir pentingnya minum air putih.
Kita harus sadar 70% bagian tubuh manusia itu air. Minum air yang cukup 2-3 liter per hari membantu sistem jaringan tubuh bekerja dengan baik.
Organ tubuh bisa bekerja kurang maksimal ketika kekurangan air, karena itulah banyak terjadi masalah kesehatan karena disebabkan tidak sadar kurang minum air putih.
6. Kurang angkat beban dan membentuk otot
Semakin banyak otot maka akan semakin besar pembakaran kalori yang terjadi di dalam tubuh.
Karena itu jika kita tahu seorang binaraga sangat sulit menaikkan berat badan meskipun banyak makan karena pembakaran kalori sangat tinggi.
Saat menjalankan diet seharusnya juga diimbangi dengan membentuk otot agar pembakaran kalori lebih cepat.
Pembentukan otot bisa dengan olahraga angkat beban seperti mengangkat barbel di gym atau dengan cara sederhana seperti push-up.