Ngabuburit adalah istilah bahasa sunda yaitu waktu menunggu adzan magrib yang kini menjadi istilah orang Indonesia pada waktu sore hari menjelang waktu berbuka puasa.
Istilah ngabuburit dilakukan masyarakat untuk keluar jalan-jalan mencari menu buka puasa yang biasanya ramai dijual di pinggir jalan.
Ini sudah menjadi budaya pada saat bulan ramadhan yang seakan-akan justru menjadi hal wajib ketika menjalankan puasa ramadhan maka di sore hari harus ngabuburit untuk menunggu waktu buka.
Padahal orang Islam harusnya tahu di bulan ramadhan itu waktu terbaik untuk beramal, harusnya waktu menunggu buka puasa diisi dengan kegiatan amalan seperti mengaji dan membaca Al Qur'an.
Bagaimana hukum ngabuburit di dalam Islam?
Aktifitas ngabuburit boleh boleh saja, tetapi di jaman Nabi belum ada kegiatan menunggu adzan magrib dengan jalan-jalan membeli makan seperti jaman sekarang ini. Di jaman Rasulullah para sahabat memanfaatkan waktu menunggu buka untuk mengaji.
Adalah suatu hal yang halal dan boleh saja dilakukan selama tidak menyebabkan hal-hal haram dan dosa. Perlu disadari bahwa pada saat ngabuburit ini ada nilai kebaikan atau justru dosa dan sia-sia yang menjadikan pembeda.
Pada zaman Rasulullah justru waktu menjelang berbuka puasa para sahabat memperbanyak aktifitas berdoa dan beribadah di masjid.
Ngabuburit yang baik
Mencari menu muka puasa yang baik dan tidak berlebihan dalam makan. Atau membelikan makanan dan diberikan kepada orang lain untuk buka puasa.
Seorang ibu yang mengajak anaknya yang masih kecil untuk membeli jajan, karena masih kecil dia pasti suka jajan, atau ibu yang keluar mencari makanan untuk menu buka puasa.
Seorang pasangan suami istri yang keluar sebentar untuk mencari menu buka puasa tanpa menghabiskan waktu di jalanan, segera kembali dan menunggu waktu berbuka sambil berdoa.
Selain hal-hal baik bisa juga ngabuburit malah menjadi dosa dan hilang pahala puasa dari pagi hingga sore