Alifandofla.com - Di dalam kehidupan mungkin kita pernah mendengar atau bahkan tahu seseorang disebut "dia orangnya royal" karena suka memberi sesuatu. Baik memberi kepada saudara, teman, atau pasangan. Di mata teman orang royal biasanya memang disukai.
Apalagi seorang cowok atau pria yang royal kepada wanita dia pasti disukai karena kebiasaannya yang suka memberi uang dan membelikan sesuatu barang. Orang royal biasanya juga identik dengan orang yang punya banyak uang.
Mungkin ada yang mengartikan bahwa sikap royal adalah sikap berlebihan dalam membelanjakan uang atau dalam memberi.
Tetapi jika kita melihat dalam lingkungan sosial royal itu lebih ke sikap yang berlebihan dalam memberi kepada orang lain.
Bisa jadi sikap royalnya menjadi pemborosan dalam menggunakan uang karena dia berlebihan dalam memberi kepada orang lain.
Orang boros lebih cenderung suka menggunakan uang untuk kesenangan diri sendiri tanpa mempertimbangkan apa yang dibelinya. Dia membeli sesuatu secara berlebihan karena merasa suka dan rasa ingin tanpa mempertimbangkan harga.
Perbedaan Orang Royal dan Boros
Orang royal suka memberi dan membeli sesuatu untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain karena dia memang mempunyai banyak uang.
Sedangkan orang boros suka berlebihan dalam membeli tanpa mempertimbangkan antara harga dan jumlah uang yang dimilikinya.
Orang boros sifatnya suka menghamburkan uang, suka membeli sesuatu yang sebenarnya tidak penting atau tidak dibutuhkan.
Sikap Royal bisa menjadi baik, jika dilandasi rasa berbagi yang sewajarnya, tidak berlebihan dalam memberi kepada orang lain karena bisa saja dimanfaatkan dan pada akhirnya merugikan diri sendiri.
Banyak kasus orang terjerat korupsi karena terlalu royal kepada keluarga dan pasangannya. Akhirnya dia mencari celah untuk mendapatkan banyak uang.
Sikap boros harus dihindari, karena sifat yang buruk terlalu menghamburkan uang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak perlu dengan harga yang mahal.
