Bagi orang beriman ketika mendapatkan masalah dalam hidup maka akan berpikir bahwa itu ujian agar kita menjadi orang yang sabar dan kuat menghadapi cobaan.
Hampir semua manusia mempunyai masalah, cobaan, dan ujian nya masing-masing. Tidak ada manusia yang hidup sempurna semua serba nikmat. Karena kenikmatan dan kebahagian sejati itu di surga.
Memang ada beberapa ayat dalam Al Qur'an yang menyebutkan Allah pasti menguji hambanya
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.”
(QS: Al-Anbiyaa Ayat 35)
Sebenarnya keburukan maupun kebaikan yang datang itu adalah ujian untuk manusia agar mendapatkan surga.
Keburukan adalah segala hal yang menyusahkan, seperti masalah, cobaan, dan bencana. Menjadi ujian apakah manusia bisa bersabar.
Sedangkan kebaikan adalah tentang kehidupan yang mudah, rezeki lancar, harta, karir, jabatan, keturunan, apakah manusia bisa bersyukur, rendah hati dan tidak sombong.
Kenyataannya justru banyak orang tidak mampu dalam ujian kebaikan.
Penyebab Hidup Penuh Masalah dan Ujian
1. Pikiran negatif berprasangka buruk
Bisa jadi banyaknya masalah yang selalu muncul itu akibat dari pikiran kita sendiri. Terutapa prasangka buruk terhadap keadaan, kepada orang lain, bahkan kepada Allah.
Setiap kali otak berpikir "hidupku kok penuh ujian dan cobaan"
Terkadang tidak sadar menjadi mengeluh dalam hati " ya Allah mengapa hidupku susah"
maka akan mendatangkan masalah berikutnya, dan akan sulit berhenti sampai pikiran kita merubahnya menjadi lebih baik.
Contoh,
Banyak orang percaya ketika seseorang mengalami pikiran yang berat entah karena sesuatu hal, maka tubuh akan menjadi sakit. Semakin banyak dan berat beban pikiran maka penyakit yang muncul semakin berat juga.
Bahkan prasangka buruk kepada orang lain, bisa menjadikan masalah karena akan memicu salah paham. Padahal sebenarnya tidak ada masalah dengan orang tersebut
lalu bagaimana jika prasangka buruk pada Allah? maka alam semesta sebagai ciptaan Nya juga akan mendatangkan masalah seperti apa yang kamu prasangka.
Semakin berpikir mengapa Allah menyulitkan rezeki kamu, maka alam akan benar-benar membuat sulit rezekimu.
Solusinya, mengganti dengan prasangka baik dan memperbaiki diri
Ingat ayat yang paling sering kita baca, ayat pertama dalam Al Qur'an
Betapa sifat Allah kepada manusia itu Pengasih dan Penyanyang? Kita harus yakin dengan hal itu
Jadi ketika ada masalah, kita harus berprasangka baik bahwa masalah tersebut datang untuk mendidik, mengajari, pengalaman agar diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Ingat manusia, bayi yang lahir ke dunia itu disertai kesusahan yang berat dari ibu dan si anak. Ketika tumbuh dewasa belajar berjalan beberapa kali terjatuh, sakit dan banyak ujian dari sejak bayi.
Berpikir positif bahwa setiap masalah akan membuat manusia jadi pintar, bisa berjalan, berpikir dan menjalankan kehidupan menjadi lebih baik.
Manusia akan menjadi lebih pandai, pengalaman, lebih bijaksana setelah melakukan kesalahan, setelah mendapatkan ujian.
Jangan justru mengeluh, apalagi prasangka buruk pada Allah.
2. Cenderung sering mengeluh tidak bersyukur
Dalam hidup pasti ada senang dan susah, ada kebahagian dan ada kesedihan. Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hidupnya.Ketika hatinya lebih sering mengeluh soal kekurangannya dalam hidup, dan tidak mensyukuri kelebihan yang dimiliki maka otomatis ini akan menyebabkan muncul masalah, bahkan bencana.
Sesuai dengan dalam Al Qur'an surat Ibrahim ayat 7 yang artinya:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”