Di budaya kita saat ini istilah hampers lebaran adalah bingkisan hadiah yang diberikan kepada orang-orang terdekat sebagai tanda persaudaraan, persahabatan, dan kasih sayang di waktu sekitar hari raya Idul Fitri. Hampers lebaran biasanya saling diberikan oleh sahabat dan saudara kerabat dekat.
Istilah hampers sering digunakan saat menjelang lebaran dan natal, bentuknya hampir mirip yaitu berupa bingkisan hadiah berisikan sesuatu yang baik seperti makanan atau barang.
Istilah hampers sendiri jika di translate dari bahasa inggris artinya adalah "bingkisan" tetapi ada yang mengatakan berasal dari bahasa Perancis yaitu dari kata "hanapier" yang artinya keranjang untuk piala.
Sehingga lekat kaitannya dengan sebuah keranjang yang berisi barang berharga.
Apakah Hampers berbeda dengan Parcel?
Sebenarnya sama, tetapi pada kenyataannya bentuk barang dan isinya, antara parcel dan hampers terlihat cukup berbeda.
Parcel identik sebagai formalitas saling memberi di hari raya, sering berupa keranjang yang dikemas berisikan aneka macam buah, sembako, atau berupa makanan jajanan yang pasti ada dijual di supermarket dalam bentuk paket.
Bahkan tak jarang parcel diberikan dan dibungkus satu kardus isinya berupa makanan dan sembako. Tentu saja bisa dibilang kurang aestetik sebagai tanda kasih sayang.
Hampers sebagai hadiah karena rasa kedekatan tanda kasih sayang antar saudara dan sahabat dekat. Karena itulah pada umumnya bungkus hampers terlihat lebih indah dan mewah.
Harga hampers lebaran juga umumnya lebih mahal dari sekedar parcel.
Nah apakah kamu berniat untuk mengirimkan hampers ke sahabat dekat atau saudara kamu?
Hukum Hampers dalam Islam
Saling memberi hadiah dalam Islam justru dianjurkan, apalagi terhadap sesama muslim. Apalagi umumnya dilakukan di saat Ramadhan menjelang hari raya tiba.Berisikan satu paket makanan seperti kue, nastar, coklat, dan lain sebagainya yang dikemas dengan cantik dan menyenangkan.
Serta terselip secari kertas di dalam bungkusan berupa tulisan ucapan doa yang baik-baik.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
تهادو تØابوا
Hendaklah kalian saling memberi hadiah. Niscaya kalian akan saling mencintai. (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad).
Jadi jelas boleh dan baik, sebenarnya hampir sama dengan budaya saling memberi parcel. Tetapi entah mengapa karena sudah menjadi budaya sejak nenek kita kata parcel lebaran itu sebagai formalitas belaka.
Apalagi di jaman pengiriman online seperti ini biasanya saling mengirimkan hampers ke teman yang alamatnya jauh dan sulit untuk bertemu langsung.
