Mungkin jika saya bagikan cerita saat saya pernah kerja di perusahaan kecil ini akan bermanfaat bagi kamu yang mungkin saat ini sedang bimbang mengambil kerja yang mungkin adanya kesempatan baru perusahaan kecil.
Saya bekerja di perusahaan kecil dari November 2016 hingga Oktober 2018, hampir selama 2 tahun. Banyak hal yang saya dapatkan.
Saya bekerja sebagai marketing di perusahaan desain interior dimana ketika awal masuk jumlah karyawan nya hanya 4 termasuk saya. Kebetulan saya punya pengetahuan di dunia digital marketing, saya dapat mencari klien dengan menggunakan website dan Instagram saat itu.
Alasan Kuat saya Memilih Perusahaan Kecil
Sebenarnya dengan kemampuan saya di bidang SEO dan website pada tahun 2016 cukup banyak perusahaan besar membuka lowongan kerja. Tetapi saya memang kurang sreg karena banyak perusahaan besar saat itu.
Saya akan merasa totalitas mengasah kemampuan kerja saya di perusahaan kecil. Benar saja saya dekat dan kenal dengan bos milik perusahaan dan sampai menulis di tahun 2023 ini saya masih komunikasi dengan mantan.
Alhamdulillah di tahun 2019 saya ditawari langsung oleh HRD bekerja di perusahaan besar, saya bisa diterima kerja di Time International, sebuah kebanggaan karir saya.
Perusahaan Kecil harus bisa menghidupi karyawan
Sejatinya semua perusahaan itu membutuhkan profit jadi saat saya bekerja tahu berapa hasil bulanan perusahaan apakah cukup untuk menggaji karyawan rata-rata UMR saat itu 3,5 juta.
Jika tidak bisa mendapatkan klien yang sesuai target maka perusahaan bisa minus, ini hal yang sering terjadi.
Seringkali saya ikut memikirkan beban perusahaan, sehingga saya sebagai marketing berusaha bagaimana perusahaan mendapatkan penjualan yang maksimal.
Hal ini sampai kebawa saat bekerja di perusahaan besar, saya ingin bekerja bisa memenuhi target penjualan.
Kelebihan Kerja di Perusahaan Kecil
Belajar multitasking, harus cukup bisa banyak hal untuk membantu perusahaan tetap jalan. Karena perusahaan kecil rintisan sangat rentan dengan badai.
Kadang bisa penjualannya banyak, kadang bisa sedikit bahkan tidak ada penjualan. Karena kecil kadang tahu kondisi keuangan perusahaan.
Kenal dengan bos, sebagai karyawan biasa bisa kenal dengan bos pemilik perusahaan adalah suatu yang berharga. Banyak hal yang bisa dipelajari dari dia. Apalagi jika bos kita baik bisa jadi kita menjadi orang penting di perusahaan tersebut.
Belajar bisnis besar, bisnis yang besar harus mampu memanajemen sumber daya manusia, tidak bisa dikerjakan sendiri. Keahlian seorang pemilik bisnis untuk menempatkan karyawan ini menjadi pelajaran dalam berbisnis.
Menjadi portofolio, kalau kita memang sungguh-sungguh dalam bekerja bisa selama 2 tahun di perusahaan kecil, akan menjadi portofolio yang bagus.
Karena HRD tahu bahwa bekerja di perusahaan kecil itu harus multitasking dan lebih banyak kerjaan dengan gaji yang mepet.
Kekurangan Kerja di Perusahaan Kecil
Gaji mepet UMR sudah menjadi hal lumrah, malah aneh jika sebuah perusahaan kecil memberikan gaji yang jauh lebih besar. Bisa jadi bakar-bakar uang dari investor, ini malah bahaya untuk keuangan perusahaan jangka panjang.
Telat gaji 1-2 hari itu sering saya alami, tapi alhamdulillah ga pernah lebih dari 2 hari. Gajian saja dulu setiap tanggal 1, kalau perusahaan lain pagi hari sudah otomatis masuk dari payroll. Kalau perusahaan kecil gajinya masih manual ditransfer owner, malam hari baru masuk notifikasi gaji.
Belum ada Asuransi, itu yang saya alami karena mungkin mengurus asuransi karyawan itu cukup riber seperti
BPJS Ketenagakerjaan.
Ngobrol beban perusahaan dengan bos, ya hal yang sering terjadi kepada para karyawan perusahaan kecil. Ngobrol kalau kondisi keuangan tidak baik-baik saja kadang bikin perasaan harus kuat mental.
Lebih baik kerja di perusahaan besar atau kecil?
Jika ingin lebih mengasah kemampuan bekerja dan belum banyak pengalaman lebih baik di perusahaan kecil. Tapi jika sudah punya cukup pengalaman minimal 2-5 tahun lebih baik di perusahaan besar untuk mengejar karir, karena korporat punya jenjang karir yang menjanjikan.
Perusahaan kecil yang masih rintisan mereka masih goyang-goyang belum punya kekuatan yang menjanjikan kehidupan karyawan, tapi sangat cocok untuk mengasah skill etos kerja.
Di perusahaan besar rata-rata diisi dengan orang-orang berpengalaman di bidangnya. Kamu bisa kena mental jika masih punya kemampuan sedikit, belum tahu budaya kerja.
